New Delhi – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas setelah Pakistan melancarkan serangan balasan terhadap India pada Sabtu (10/5) waktu setempat. Aksi ini dilakukan Islamabad setelah tiga pangkalan udaranya dilaporkan menjadi target serangan rudal oleh India. Militer India mengonfirmasi adanya rentetan serangan terbaru dari Pakistan di sepanjang perbatasan kedua negara.

Menurut laporan, pertempuran yang melibatkan rudal, drone, dan baku tembak di sepanjang perbatasan de-facto di Kashmir yang disengketakan ini telah menjadi yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir, menyebabkan puluhan warga sipil dari kedua belah pihak tewas.

Militer Pakistan menyatakan bahwa serangan balasan mereka menargetkan pangkalan udara Udhampur di Pathankot, Punjab, India. Aksi ini merupakan respons langsung terhadap serangan rudal udara-ke-permukaan yang sebelumnya dilancarkan India terhadap tiga pangkalan udara Pakistan, yaitu pangkalan udara Nur Khan di Rawalpindi, pangkalan udara Rafiqui di Shorkot (Provinsi Punjab), dan pangkalan udara Murid di Kota Chakwal.   

Meskipun Pakistan mengklaim berhasil mencegat seluruh rudal yang ditembakkan India dan tidak ada aset militer mereka yang terdampak serius dalam serangan awal tersebut, Islamabad bersumpah akan membalas. Serangan balasan Pakistan pada Sabtu (10/5) dini hari dinamai “Operasi Bunyan-un-Marsoos”, yang menurut Menteri Informasi Pakistan berarti “tembok yang dibentengi dengan timah”, menunjukkan tekad kuat Islamabad untuk merespons agresi India.

Juru bicara Militer Pakistan menegaskan bahwa negaranya tidak akan menurunkan eskalasi dan India harus menanggung akibat dari tindakan agresinya. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa ketegangan antara kedua negara pemilik senjata nuklir ini masih berpotensi meningkat.

Eskalasi terbaru ini dipicu oleh serangan kelompok militan di wilayah Kashmir yang dikelola India pada 22 April lalu, yang menewaskan 26 turis, mayoritas warga India. New Delhi dengan cepat menyalahkan Islamabad atas serangan tersebut, meskipun Pakistan telah membantah keterlibatan dan mendorong penyelidikan terbuka. Sejak saat itu, situasi di perbatasan Kashmir terus memanas dengan aksi saling serang.

Militer India mengakui bahwa mereka menderita kerugian yang signifikan setelah serangkaian serangan rudal oleh Pakistan terhadap beberapa pangkalan udara dan instalasi militer India dalam serangan balasan tersebut. Namun, rincian spesifik mengenai dampak serangan balasan Pakistan belum sepenuhnya terungkap.   

Situasi di perbatasan India dan Pakistan saat ini sangat mengkhawatirkan komunitas internasional. Berbagai negara dan organisasi internasional telah menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog untuk menghindari eskalasi lebih lanjut yang dapat berdampak luas pada stabilitas regional dan global.

Konflik antara India dan Pakistan terkait wilayah Kashmir telah berlangsung selama puluhan tahun sejak kemerdekaan kedua negara. Wilayah Kashmir yang terbagi dua di bawah kontrol masing-masing negara telah menjadi titik nyala konflik bersenjata berulang kali. Eskalasi saat ini menunjukkan bahwa isu Kashmir masih menjadi sumber ketegangan yang sangat sensitif.

Masyarakat di kedua sisi perbatasan hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian akibat aksi saling serang ini. Korban jiwa dari kalangan sipil terus berjatuhan, menambah daftar panjang penderitaan akibat konflik berkepanjangan.

Pemerintah India dan Pakistan diharapkan dapat segera merespons seruan komunitas internasional untuk menahan diri dan mencari solusi damai melalui jalur diplomatik. Meredakan ketegangan di perbatasan adalah langkah paling mendesak untuk mencegah bencana yang lebih besar. Dunia menantikan perkembangan situasi di Asia Selatan dan berharap agar kedua negara dapat mengakhiri aksi saling serang demi terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.